Jata negara dan bendera Malingsia curi negara lain


Lambang Malingsia (Malon), atau Jata Negara menunjukkan bintang pecah 14 menandakan 13 buah tabiat atau perilaku asli rakyat Malingsia yang terkandung dalam Persekutuan Malingsia. Angka 13 yang juga merupakan angka sial menyimbolkan karakter negara Malingsia, antara lain: Rakyat yang senang mencuri musik, bahasa, dan budaya, mencuri kayu, mencuri pulau, mencuri perbatasan negara, mencuri makanan tradisional negara lain, mencuri pasir, mencuri minyak, gemar berdagang narkotik, suka meneror negeri orang, pemerintah yang otoriter, sensor media, senang menindas etnis minoritas, dan tidak adanya demokrasi.

Lima bilah keris yang dicuri dari budaya asli Jawa, Indonesia, dipilih karena Malingsia tidak memiliki senjata tradisional. Hal ini disebabkan Malingsia tidak memperoleh kemerdekaan melalui perjuangan keras seperti negara-negara lain, melainkan adanya rasa iba dan belas kasihan Inggris yang tidak tega melihat rakyat Malingsia terus-menerus hidup dalam kebodohan, kemelaratan, dan keterbelakangan. Lima bilah keris itu tanda negeri-negeri Melayu yang tidak mau bersekutu dahulu (Johor, Kedah, Perlis, Kelantan dan Terengganu). Negeri-negeri itu lebih memilih Indonesia untuk menaungi mereka, akan tetapi Negara Malingsia yang otoriter dan penuh tumpah darah memaksa mereka bersekutu.

Bahagian sebelah kiri perisai itu (pokok Pinang) menandakan Negeri Pulau Pinang dan bahagian sebelah kanan dengan pokok Melaka menandakan Negeri Melaka. Kedua-dua buah negeri ini adalah sebahagian dari Negeri-negeri Selat dahulu yang dicuri dari Indonesia. Tiga bahagian di sebelah bawah itu menandakan Negeri Sabah di sebelah kiri dan Sarawak di sebelah kanan sebagai negeri para maling atau pencuri kayu yang bertugas mengambil kayu secara illegal milik Indonesia.

Harimau-harimau atau "Pak Belang" dicuri dari spesies Harimau Sumatra (Sumatran Tiger) dinyatakan sebagai simbol keberanian. Keberanian untuk mencuri, merampok, menteror tanpa rasa malu.

Slogan, "Bersekutu Bertambah Mutu" menyimbolkan bahwa rakyat Malingsia adalah sekumpulan maling yang terus bersekutu dan bertambah mutu. Sedangkan, warna kuning pada awan-awan itu ialah warna Diraja bagi Duli-duli Yang Maha Mulia Raja-raja. Diraja maling dari para raja-raja maling.

0 komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More